Balik Kampung

“Kapan balik ke Indonesia?” Pertanyaan yang standard yang ditujukan ke gw. Mantan mahasiswa perantauan yang sekarang jadi kuli di perusahaan lokal negara ginseng. Jadi sebenarnya kapan gw balik kampung? Apa parameternya? Banyak yang bilang kerja di luar negeri itu enak, gaji banyak, dan lain-lain. C’mon babe, itu cuman ada dalam pikiranmu saja. Ga semua orang merasa enak terus.

Anggap saja gw bisa dapat income $20,000 per tahun. Dengan berbagai living expense dan lain-lain, duit yang gw bisa save belum tentu sebanyak yang orang pikirkan. Ketika gw bilang duit gw ga banyak, orang-orang juga ga percaya. Heh? Jadi emang cuman gw yang tau kan ya duit gw ada berapa di tabungan πŸ™‚

Balik topic awal, sebenarnya kapan gw mau balik ke Indonesia. Apakah ketika uang di tabungan sudah bisa mencapai 1M? Duh, susah nampaknya, ga balik-balik ntar gw. Lalu apa? Gw butuh persiapan, bukan cuman uang tapi juga mental. Mental untuk tidak terlantar di negara sendiri. Sesuatu yang gw takutkan ketika gw pulang adalah keterlantaran. Setidaknya gw harus punya kepercayaan diri untuk tidak tersesat di negara sendiri. Tidak menjadi pengemis nafkah. Gw memiliki kemampuan yang memadai untuk survive bahkan seandainya gw belum punya pekerjaan dalam 3 Β bulan. Nyari kerja itu ga gampang babe. Apalagi di Indonesia. Gelar mah ga dianggap, yang penting skill. Dan gw belum merasa have any skill yet. Masih anak bawang.

Mumpung masih di luar negeri, gw masih punya kesempatan untuk terus belajar. Apapun itu. Apa saja bisa jadi bahan belajar jika mau. Ya kan? So, mari berdo’a bersama semoga mental itu segera datang. Atau paling tidak, persiapan menuju kesana bisa lancar πŸ™‚

4 thoughts on “Balik Kampung

Leave a reply to thomhertsiadari Cancel reply